Warga Lamongan Keluhkan Pertalite Bikin Motor Brebet, Polisi dan Disperindag Lakukan Sidak ke SPBU


Lamongan, kabarpersbhayangkara.com -  27 Oktober 2025 — Sejumlah warga di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir mengeluhkan kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang diduga menimbulkan gangguan pada kendaraan bermotor.
Keluhan ini mencuat setelah banyak pengguna sepeda motor mengalami gejala mesin brebet dan mogok tak lama setelah mengisi BBM di sejumlah SPBU wilayah kota.

Salah satu warga, Udin asal Kecamatan Lamongan, mengaku motornya langsung bermasalah setelah mengisi Pertalite pada Minggu (26/10).

“Baru jalan beberapa meter sudah terasa brebet,” ujarnya kepada wartawan.
Khawatir ada kerusakan, Udin membawa motornya ke bengkel. Hasil pemeriksaan menunjukkan tangki harus dikuras dan busi dibersihkan, sementara ia disarankan beralih ke Pertamax untuk sementara waktu.

Menanggapi laporan tersebut, Polres Lamongan bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU di wilayah kota.

Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan takaran liter, kadar oktan, dan kandungan air pada tandon BBM jenis Pertalite maupun Pertamax.

“Berdasarkan hasil uji bersama Disperindag, semua parameter masih sesuai standar yang diizinkan. Tidak ditemukan indikasi pengoplosan maupun adanya kandungan air dalam tangki BBM,” jelas Hamzaid, dikutip dari Radar Lamongan.

Namun demikian, dari keterangan petugas SPBU diketahui bahwa pasokan Pertalite dari Pertamina Tuban dalam sepekan terakhir memiliki aroma lebih menyengat dari biasanya. Kondisi ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna.

Pemilik SPBU di Jalan Kombespol Lamongan, Edi Kusbandono, membenarkan adanya keluhan serupa.

“Sudah saya laporkan ke pusat sejak minggu kemarin, tapi belum ada tindak lanjut. Kami tetap menunggu hasil resmi dari Pertamina,” ujarnya.
Ia menegaskan pihaknya telah meningkatkan kebersihan dan pelayanan agar tidak menambah keresahan masyarakat.

Hal senada disampaikan petugas SPBU di Jalan Sunan Drajat, Musholi, yang menyebutkan bahwa bau menyengat memang muncul dalam sepekan terakhir, namun belum ada komplain langsung dari konsumen.

Sementara itu, sejumlah bengkel di wilayah Lamongan mencatat adanya peningkatan jumlah kendaraan dengan gejala mesin brebet sejak 25 hingga 27 Oktober. Setiap bengkel rata-rata menerima 10–12 motor per hari dengan keluhan serupa.

Dari hasil pemeriksaan, BBM di tangki motor berbau tajam dan menyebabkan gangguan ringan pada busi serta sistem injeksi.

Masyarakat kini berharap Pertamina segera menindaklanjuti hasil pemeriksaan dan melakukan evaluasi distribusi agar kualitas BBM di Lamongan benar-benar kembali normal dan aman digunakan.(tim/red

0/Post a Comment/Comments