Truk Kontainer Nyangkut di Jembatan Talang Air Bogor Utara, Kemacetan Panjang Terjadi


Kabarpersbhayangkara.com - BOGOR — Sebuah truk kontainer kembali tersangkut di kolong jembatan talang (saluran air) di Simpang Kedunghalang, Jalan KS Tubun, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat pagi (10/10/2025). Peristiwa ini menyebabkan kemacetan panjang di jalur utama dari Kedung Halang hingga Sholeh Iskandar. 

Menurut keterangan dari KBO Satlantas Polresta Bogor, Ipda Lukito, truk kontainer melintas dari arah Jalan Raya Karadenan menuju Tol BORR. Sekitar pukul 07.45 WIB, bagian atap kontainer menyangkut talang jembatan karena ketinggian kendaraan melebihi batas maksimum yang diizinkan. 

Akibat dari peristiwa tersebut, lajur kendaraan dari arah Kota Bogor menuju Cibinong sempat tertahan dan lalu lintas menghadapi kemacetan hingga beberapa kilometer. sebagian kendaraan terpaksa bergerak pelan atau mencari jalur alternatif. 

Evakuasi dilakukan selama ± 45 menit. Tim Satlantas bersama petugas lalu lintas melakukan beberapa langkah strategis:

Pengempesan ban depan truk untuk menurunkan sedikit ketinggian kendaraan agar bisa dimundurkan dari posisi tersangkut. 


Setelah bagian atas kontainer berhasil dilepaskan dari talang, truk diarahkan ke jalan alternatif dan diputar balik ke jalur yang aman menuju Tol Jagorawi untuk melanjutkan perjalanan. 


Sekitar pukul 08.45 WIB, arus lalu lintas dinyatakan kembali normal setelah seluruh kendaraan tersangkut berhasil dievakuasi. 

Dalam proses tersebut, tidak terdapat laporan korban jiwa maupun kerusakan signifikan pada infrastruktur jembatan. 

Berdasarkan laporan Metrobogor.com, truk yang tersangkut adalah kontainer bermuatan 10.406 rim kertas, dengan nomor polisi L 8662 UT. Truk tersebut berasal dari Jawa Timur dan hendak menuju ke kawasan Karadenan. 

Pengemudi mengaku tidak mengetahui bahwa di jalan KS Tubun terdapat talang jembatan dengan batas ketinggian maksimal sekitar 3,8 meter. Akibatnya, bagian atap truk yang mencapai sekitar 4 meter malah tersangkut di kolong jembatan. 

Lebih lanjut, pengemudi menyebut bahwa dirinya baru pertama kali melewati jalur tersebut dan navigasi dilakukan menggunakan GPS (Google Maps) tanpa memperhatikan rambu ketinggian yang ada. 

Insiden truk nyangkut di Jembatan Talang Air bukanlah kejadian baru. Lokasi ini sudah sering menjadi titik langganan bagi truk bermuatan besar yang tidak memperhatikan batas tinggi kendaraan. 

Menurut pengelola UPTD Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Dinas SDA Jabar, jembatan talang ini memiliki fungsi saluran irigasi dan drainase yang tidak boleh dilepas begitu saja sebagai struktur jalan.

Pemerintah kota maupun instansi terkait sebelumnya menyatakan akan menyurati PPK 5.2 Satker PJN Wilayah V terkait struktur talang agar dapat ditinjau ulang.

Meski demikian, solusi jangka pendek yang diajukan adalah normalisasi elevasi aspal di sekitar jembatan agar jarak antara jalan dan kolong jembatan kembali aman untuk dilintasi kendaraan besar.(tim/red) 

0/Post a Comment/Comments