Langsung ke konten utama

MBG Dipertanyakan, Pengamat Sarankan Libatkan PKK dan UMKM dalam Pengelolaan


Kabarpersbhayangkara.com - Jakarta, 30 September 2025 – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) menuai sorotan tajam setelah sejumlah kasus keracunan massal menimpa ribuan siswa di berbagai daerah. Peristiwa ini dinilai janggal dan bahkan memunculkan dugaan adanya sabotase yang berupaya merusak citra pelaksanaan MBG.

Menurut data yang dihimpun Atlantika Institut Nusantara, kasus terbesar terjadi di Garut, Jawa Barat dengan 282 anak keracunan. Sementara di Jakarta Timur, 20 siswa sekolah dasar juga dilaporkan mengalami gejala keracunan. Hingga 25 September 2025, BGN mencatat total korban mencapai 5.914 siswa, sedangkan laporan KPPI per 27 September 2025 menyebutkan jumlah lebih besar, yaitu 8.649 siswa.

Lebih lanjut, R. Haidar Alwi dari Haidar Alwi Institut pada 28 September 2025 menyebut munculnya spekulasi terkait isu keamanan pangan yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.

Data Kasus Keracunan MBG
Wilayah II (Pulau Jawa): 46 kasus dengan 4.147 korban.

Wilayah I (Sumatra): 1.307 korban.

Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, dan NTB): 997 korban.


Total korban yang dilaporkan akibat konsumsi MBG mencapai 6.457 siswa. Media lokal juga melaporkan adanya kasus di Bandung Barat, Sukabumi, Lampung, dan Bengkulu yang belum sepenuhnya terdata oleh BGN.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengakui banyak dapur penyedia MBG masih belum memenuhi standar sanitasi, khususnya dalam hal ketersediaan air bersih. Menindaklanjuti hal itu, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pemasangan alat sterilisasi di seluruh Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) untuk mencegah kasus serupa terulang.

Untuk sementara, penyebab utama keracunan disimpulkan karena:

Sanitasi air di dapur MBG tidak memadai.

Standar higienitas di SPPG belum terpenuhi secara merata.

Sejumlah pengamat menilai persoalan bukan hanya pada sanitasi, tetapi juga teknis pelaksanaan MBG yang dinilai “ruet” dan kurang efisien. Proses memasak diduga dilakukan oleh tenaga yang kurang berpengalaman sehingga kualitas makanan tidak terjamin.

Diusulkan agar pengelolaan dapur MBG melibatkan Ibu-ibu PKK atau pelaku usaha kuliner UMKM yang telah berpengalaman dalam mengolah makanan sehat dan higienis. Dengan cara ini, pemerintah dinilai bisa lebih mudah menjamin kualitas penyelenggaraan MBG, mengurangi risiko keracunan, serta menekan biaya tambahan untuk pembangunan dapur khusus.

Program MBG diharapkan dapat benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sehingga tercipta generasi sehat, kuat, dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.(jacob ereste)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Tengah Polemik PIK-2, Kinerja JAM Intel Redha Mantovani Ramai Disorot Publi

Kabarpersbhayangkara.com - jakarta, Jam Intel Redha Mantovani Adik Ipar Dasco Sibuk Layani Aguan, Tak Fokus Buru Terpidana Silfester Matutina. Tugas Bimtek dari JAM Intel, semestinya adalah memberikan bimbingan teknis bagaimana menjerat seluruh pelaku kejahatan pagar laut, melalui Kejaksaan Negeri dan Kejaksaan Tinggi di Wilayah Banten.  Bukan sibuk hadir di acara penyaluran CSR dari Aguan. Ingin dipandang sebagai jongos Aguan? Sebagaimana diketahui, Gubernur Banten Andra Soni dari Partai Gerindra, hingga saat ini juga masih bungkam atas praktik perampasan tanah di kawasan PIK-2. Sikap Andra Soni ini, menimbulkan spekulasi politik bahwa dia dan Dasco yang juga dari Gerindra, terlibat membekingi bisnis oligarki PIK-2. Sikap ini, jelas bersebrangan dengan komitmen politik Presiden Prabowo Subianto yang pada kesempatan penyerahan uang sitaan Kejagung kka Kemenkeu, meminta aparat penegak hukum untuk tidak mengkriminalisasi rakyat kecil. Praktik kriminalisasi rakyat kecil di...

Turnamen Badminton Wali Kota Batu Open 2025 Dapat Apresiasi, Panitia Luruskan Isu Hadiah

Batu – KabarPersBhayangkara.com Menanggapi pemberitaan yang beredar di sejumlah media lokal mengenai dugaan ketidaksesuaian hadiah dalam ajang Turnamen Badminton Wali Kota Batu Open 2025, pihak panitia melalui penanggung jawab kegiatan M. Nur Adhim memberikan klarifikasi resmi. Dalam pernyataannya pada Rabu (12/11/2025), M. Nur Adhim membenarkan bahwa memang sempat terjadi mis komunikasi antara panitia dan beberapa perwakilan atlet terkait pembagian hadiah. Namun, ia menegaskan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara terbuka dan kekurangan yang dimaksud sudah dipenuhi oleh pihak panitia. “Kami atas nama panitia menyampaikan permohonan maaf, karena terjadi sedikit mis komunikasi dengan perwakilan atlet. Sebagian hadiah sudah diterima, sebagian lainnya belum, dan kini kami sudah memenuhi kekurangannya,” ujar M. Nur Adhim. Ia menambahkan bahwa sejak Technical Meeting (TM) sebelum pertandingan, panitia telah menyampaikan secara rinci terkait mekanisme turnamen, terma...

Warga Panemon Sugihwaras Dapat Pelatihan Balung Kuwuk dan Kripik Menyok, Siap Go Digital!

KabarPersBhayangkara.com — Pemerintah Desa Panemon, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, menggelar kegiatan Pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya mendorong peningkatan keterampilan serta kemandirian ekonomi masyarakat desa. Kegiatan yang berlangsung di balai desa pada Selasa (07/11/2025) tersebut diikuti oleh puluhan pelaku UMKM lokal, khususnya para pengrajin balung kuwuk (keripik singkong khas Bojonegoro) dan kripik menyok. Pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang didukung oleh Pemerintah Kecamatan Sugihwaras dan Dinas Koperasi serta UMKM Kabupaten Bojonegoro. Kepala Desa Panemon dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas. “Kami ingin warga Panemon tidak hanya bisa memproduksi, tetapi juga memahami strategi pemasaran, pengemasan, hingga digitalisasi penjualan produk,” ujarnya. Selain perangkat desa,...