Kabarpersbhayangkara.com - Yogyakarta – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan perangkat pemantauan domba otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang diberi nama Sheepherd. Inovasi ini diimplementasikan di Koperasi Domba Makmur Indonesia, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) Tahun 2025.
Tim ini diketuai oleh Orva Linnisa Husaina (Teknik Fisika, 2023), bersama anggota Raditya Ryan Narotama dan Riyan Naffa Nusafara (Teknologi Informasi, 2023), Irma Nur Cahyani serta Shofiy Alia Rimala (Teknik Elektro, 2023). Mereka bekerja di bawah bimbingan Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T., IPP., dosen dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM.
Menurut Orva, sistem Sheepherd dirancang untuk menjawab tantangan utama para peternak, seperti tingginya angka kematian anak domba, keterbatasan tenaga kerja, serta minimnya akses terhadap teknologi kesehatan ternak.
Sistem Sheepherd memanfaatkan kamera infrared dan thermal yang terhubung dengan ESP32 dan Raspberry Pi untuk mendeteksi temperatur tubuh serta perilaku domba,” jelas Orva.
“Data yang terkumpul kemudian diproses menggunakan machine learning dan ditampilkan melalui aplikasi berbasis web. Jika terdeteksi gejala abnormal, sistem secara otomatis mengirim notifikasi melalui Telegram sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” tambahnya.
Ketua Koperasi Domba Makmur Indonesia, Nur Hidayat, menyambut baik penerapan teknologi ini di lingkungan peternak. Ia menilai, keberadaan Sheepherd dapat membantu pemantauan kondisi ternak secara real-time sekaligus mengurangi risiko kerugian akibat kematian domba.
Kami berharap teknologi ini bisa mendukung produktivitas sekaligus meningkatkan kualitas domba Garut yang menjadi fokus koperasi,” ujar Nur Hidayat.
“Selain mendukung efisiensi kerja peternak, Sheepherd juga memiliki fitur spray sprinkle otomatis yang aktif ketika suhu tubuh domba terlalu tinggi. Ini sejalan dengan konsep smart farming yang kami terapkan — mengintegrasikan teknologi dalam pengelolaan ternak agar lebih sehat dan berdaya saing,” imbuhnya.
Selain menciptakan perangkat pemantauan, tim mahasiswa UGM ini juga menyusun buku panduan operasional serta media sosialisasi digital agar mitra koperasi mudah mengadopsi teknologi tersebut.
Ke depan, tim berharap Sheepherd dapat dikembangkan dan diimplementasikan lebih luas di berbagai daerah di Indonesia, guna meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan peternak domba nasional.
(Redaksi / Teguh Heriyanto – kabarpersbhayangkara)
Posting Komentar