Jacob Ereste Kabinet Merah Putih Prabowo Harus Perbaiki Etika, Moral, dan Akhlak Bangsa


Kabarpersbhayangkara.com Banten — Sastrawan dan budayawan Jacob Ereste menyoroti pembentukan Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang resmi menjabat untuk periode 2024–2029. Dalam refleksinya, Jacob menyebut bahwa besarnya jumlah menteri dan wakil menteri di kabinet kali ini tidak perlu dipersoalkan, selama mampu menghadirkan tata kelola pemerintahan yang beretika, bermoral, dan berakhlak mulia.

Dalam pandangannya yang dimuat di sejumlah media, termasuk Bharindo.com, Jacob menyampaikan bahwa rakyat Indonesia menaruh harapan besar agar pemerintahan baru benar-benar mewujudkan program prioritas seperti swasembada pangan, pemberantasan korupsi, serta pengentasan kemiskinan demi mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945.

> “Kabinet yang gemuk semoga menjadi pertanda sehat, bukan beban. Asalkan dijalankan dengan niat tulus untuk memperbaiki etika, moral, dan akhlak manusia Indonesia yang berkualitas,” ungkap Jacob.

Jacob juga mengutip pandangan Sri Eko Sriyanto Galgendu, Pemimpin Spiritual Nusantara, yang menilai pentingnya dimensi spiritual dalam tata kelola pemerintahan. Spiritualitas, menurutnya, bisa menjadi pengasuh dan penuntun tegaknya moral bangsa di tengah arus globalisasi yang kian menekan nilai-nilai kemanusiaan.

Lebih lanjut, Jacob menggarisbawahi dua kementerian strategis yang berperan besar dalam pembentukan karakter bangsa — yakni Kementerian Agama dan Kementerian Kebudayaan. Keduanya dianggap memiliki tanggung jawab moral dalam membangun kualitas sumber daya manusia yang unggul, beretika, dan berkepribadian Indonesia.

“Etika dan moral bangsa tak dapat dibangun tanpa fondasi spiritual yang kokoh,” tegas Jacob.

Ia juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap program makan bergizi gratis, yang diusulkan oleh Hasyim Djojohadikusumo, serta menyarankan agar dilengkapi dengan program sarapan pagi bergizi untuk memperkuat generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Selain itu, Jacob mengingatkan bahwa berbagai jabatan baru seperti wakil menteri, utusan khusus, dan penasihat presiden hendaknya difungsikan secara efektif dan bukan sekadar simbol politik.

“Jabatan yang banyak tidak menjadi masalah selama menghasilkan kinerja nyata bagi rakyat. Tetapi jika justru menimbulkan kegaduhan dan ketidakefisienan, maka kutukan rakyat bisa menjadi kenyataan,” tuturnya.

Dalam penutup pandangannya, Jacob menegaskan bahwa rakyat Indonesia hanya menginginkan pemerintahan yang adil, beradab, dan menyejahterakan, baik secara lahir maupun batin.

“Kabinet Merah Putih boleh gemuk, asal sehat. Rakyat akan terus mendoakan pemerintahan yang tulus bekerja demi kepentingan bangsa,” pungkasnya.
---
Catatan Redaksi:

Rilisan ini dihimpun dari berbagai sumber terpercaya, termasuk laporan Bharindo.com dan naskah refleksi pribadi Jacob Ereste, serta disusun kembali secara berimbang dan sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

0/Post a Comment/Comments