Faktor Sosial dan Ekonomi Jadi Pemicu Terbesar Gangguan Jiwa di Blitar


Kabarpersbhayangkara.com - Blitar – Kasus gangguan jiwa di Kabupaten Blitar terus menunjukkan tren kenaikan. Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mencatat, hingga September 2025 terdapat 2.420 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Dari jumlah itu, 1.374 di antaranya laki-laki dan 1.046 perempuan.

Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kabupaten Blitar, Hyndra Satria, menjelaskan ada tiga faktor utama yang paling banyak memicu warga mengalami gangguan jiwa, yakni faktor genetik atau keturunan, kondisi sosial-ekonomi, serta putus kerja (PHK).

“Dari data kami, tiga faktor ini paling banyak mendasari munculnya kasus ODGJ di Kabupaten Blitar,” terang Hyndra.

Menurut Hyndra, seluruh ODGJ yang terdata telah mendapatkan penanganan sesuai prosedur, seperti pengobatan rutin di Puskesmas, konsultasi dengan psikiater di RSUD Ngudi Waluyo atau melalui jadwal kunjungan psikiater ke Puskesmas, serta layanan Posyandu Jiwa yang melibatkan desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan relawan.

Bagi pasien dengan gejala gaduh, gelisah, atau berpotensi membahayakan, pihak Dinkes akan merujuk mereka ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk penanganan lebih lanjut.

Dinkes sebelumnya juga mencatat, periode Januari–Juni 2025 terdapat 2.270 warga menderita gangguan jiwa, dengan 2.020 di antaranya atau sekitar 89 persen masuk kategori ODGJ berat. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2024 lalu yang tercatat sebanyak 2.243 orang.(tim/red)

0/Post a Comment/Comments