Kabarpersbhayangkara.com SIDOARJO – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, pada hari ke-9, Selasa (7/10/2025).
Kepala Basarnas Surabaya, melalui keterangan resminya, menyampaikan bahwa keputusan penghentian operasi dilakukan setelah upaya pencarian selama sembilan hari tidak lagi menemukan korban tambahan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat telah dikerahkan secara maksimal sejak awal musibah terjadi.
“Operasi SAR resmi kami tutup. Seluruh tim yang terlibat sudah berupaya maksimal. Evaluasi menyatakan bahwa tidak ada lagi tanda-tanda korban tertimbun,” ujar perwakilan Basarnas.
Sebagaimana diketahui, insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny beberapa waktu lalu menyisakan duka mendalam. Sejumlah santri dilaporkan menjadi korban luka-luka, sementara kerugian material akibat runtuhnya bangunan tersebut masih dalam proses pendataan.
Meski operasi SAR ditutup, Basarnas menegaskan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak pesantren tetap berlanjut, terutama dalam pemulihan pasca-bencana. Diharapkan, tragedi ini menjadi pelajaran penting agar aspek keselamatan bangunan lebih diperhatikan demi mencegah terulangnya kejadian serupa.(tim/red)
Posting Komentar