kabarpersbhayangkara.com - Sumenep, 20 September 2025 – Di ujung timur Pulau Poteran, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, terdapat sebuah kompleks makam sederhana yang setiap hari ramai diziarahi. Makam tersebut adalah peristirahatan terakhir Nyai Jasmani atau yang kerap disebut Ebu Jasmani, tokoh perempuan yang diyakini berasal dari Pulau Kangean, Desa Pandeman, sebelum kemudian menetap di Poteran setelah menikah.
Meski tidak ada catatan tertulis mengenai riwayat hidupnya, sosok Nyai Jasmani tetap mendapat penghormatan tinggi dari masyarakat. Menurut cerita turun-temurun, beliau dikenal sebagai sosok yang tekun bertapa dan bertirakat di sejumlah tempat, termasuk di Dusun Sarotak, Desa Poteran, yang kini menjadi lokasi utama ziarah.
Keberadaan makam ini diyakini membawa berkah. Para peziarah datang untuk mendoakan sekaligus memohon kelancaran rezeki, kesehatan, hingga berbagai hajat hidup.
“Sejak dulu orang tua kami selalu menekankan agar tetap hormat pada makam ini. Banyak yang merasa doanya cepat terkabul setelah berziarah,” ujar Moh. Sanin, sesepuh sekaligus Kepala Dusun Sarotak, yang kerap mendampingi peziarah.
Tak jauh dari makam, terdapat Sumur Kaleng Bata, sumur tua peninggalan Nyai Jasmani yang airnya dipercaya memiliki khasiat penyembuhan. Tradisi setempat menyarankan agar peziarah berwudhu dengan air sumur ini sebelum berdoa di makam.
“Airnya tidak pernah kering meski kemarau panjang. Banyak orang luar desa membawa pulang air ini untuk pengobatan,” tutur Nyai Naira, juru kunci setempat.
Selain makam Nyai Jasmani, kawasan tersebut juga menjadi tempat peristirahatan tokoh agama lain, seperti Sayyid Yusuf dan Sayyid Amir. Hal ini semakin menguatkan keyakinan masyarakat bahwa Pulau Poteran menyimpan jejak spiritual penting di Madura bagian timur.
Menurut pemerhati budaya lokal, keberadaan situs-situs religi seperti makam Nyai Jasmani memiliki nilai ganda, baik spiritual maupun historis.
“Ini warisan leluhur yang harus dijaga. Selain memperkuat ikatan budaya, juga menjadi magnet wisata religi yang bisa mendongkrak perekonomian warga,” jelas MH. Eliyanto, SH, tokoh muda Desa Poteran.
Hingga kini, makam Nyai Jasmani tidak pernah sepi dari peziarah. Mereka datang baik secara pribadi maupun berombongan dari berbagai daerah di Madura hingga Jawa Timur, dengan keyakinan bahwa jejak spiritual beliau adalah jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan.(tim/red)
Posting Komentar