Kabarpersbhayangkara.com - Bojonegoro – Sebanyak tujuh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semanding, Kecamatan Kota Bojonegoro, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah, Selasa (24/9/2025).
Para siswa yang mengalami gejala keracunan langsung dilarikan ke Puskesmas setempat. Namun, karena kondisi yang cukup serius, empat di antaranya dirujuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Kepala Desa Semanding, Suharto, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengaku mendapat laporan dari pengantar mobil siaga desa yang mengantarkan empat siswa ke rumah sakit.
Saya masih rapat di Pemkab, tapi infonya dari pengantar mobil siaga, empat siswa dilarikan ke IGD RSUD Bojonegoro,” jelas Suharto.
Dari empat siswa yang dirujuk, tiga di antaranya telah diperbolehkan pulang, sementara satu siswa masih menjalani perawatan intensif. Tiga siswa lainnya hanya menjalani perawatan di Puskesmas.
Alhamdulillah, tiga sudah bisa pulang, dan satu masih dirawat di RSUD,” tambahnya.
Suharto juga menyampaikan bahwa pemerintah desa selama ini tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan program MBG di wilayahnya. Menurut informasi yang ia peroleh, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menangani program MBG di SDN Semanding berasal dari Desa Campurejo, Kota Bojonegoro.
Kami tidak pernah dilibatkan atau diberitahu soal adanya program MBG di Desa Semanding. Yang saya dengar, SPPG-nya dari Desa Campurejo,” terangnya.
Salah satu orang tua siswa, Wiwin, menyebut total korban mencapai tujuh anak, termasuk putrinya yang masih duduk di kelas 5 SD.
Semua awalnya dibawa ke Puskesmas, kemudian empat anak dirujuk ke IGD RSUD, termasuk anak saya,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Anwar Mukhtadlo, mengaku belum mengetahui adanya insiden dugaan keracunan tersebut.
Tidak ada, mas,” singkat Anwar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Kasus dugaan keracunan ini menambah daftar sorotan publik terhadap pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bojonegoro. Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan evaluasi dan investigasi agar insiden serupa tidak kembali terulang.(tim/red)
Posting Komentar